Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Mei 2015

LAMPAUI DIRIMU



Membaca judul tulisan ini, pasti anda teringat dengan iklan Yamaha yang memasuki usia 60 tahun (berdiri pada Juli 1955) Yamaha Motor Company (YMC) yang jatuh di tahun 2015, YMC menebarkan #Lampaui Dirimu sebagai spirit dan afirmasi untuk tahun 2015. Yamaha ingin menularkan semangat anti menyerah, berani berfikir dan melakukan sesuatu diluar harapan dapat melesat agar jadi yang terdepan.
Seperti yang kita ketahui bahwa Yamaha merupakan salah satu perusahaan multinasional produsen otomotif ternama, memiliki dua bidang utama teknologi yaitu teknologi mesin kecil yang berasal dari pengembangan sepeda motor, dan teknologi proses FRP berasal dari boat manufacture. Line up produk YMC adalah motor, commuter vehicle, recreational vehicle, boats, marine engine, personal watercraft, electrically power assisted bicycles, automobile engines, unmanned system, golf cars, power products, intelligent machinery, pools, wheelchairs, parts (accessories). YMC ekspansi bisnis di luar Jepang sejak tahun 1960. Saat ini produknya sudah terjual di lebih dari 200 negara dan region, 89,5% penjualan bersihnya diperoleh dari luar Jepang (Amerika, eropa, Amerika Latin, Australia dan Indonesia).
Pertama kali saya menyaksikan iklan ini, lantas saya penasaran dan rugi rasanya kalau tidak dicari dan ditemukan makna apa sebetulnya yang tersirat didalam kata “lampaui dirimu”, iseng-iseng saya browsing dan mengunjungi situs web yamaha-motor.co.id menemukan makna tersebut,  dimana menurut sang Presiden Direktur PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing - Yoichiro Kojima ”Lampaui semua batasan yang menghalangi, karena batasmu yang sesungguhnya adalah dirimu sendiri. Mulai sekarang, lesatkan mimpimu, lewati batasmu, #Lampaui Dirimu! Bersama kita lampaui diri, untuk jadi yang terdepan,”.
Bagi saya dan mungkin bagi semua orang yang pernah menyaksikan iklan Yamaha ini melalui televisi, “lampaui dirimu” bukan hanya sekadar slogan, tetapi ada “roh” yang luar biasa yang menginspirasi dan mengharuskan semua orang untuk berkarya lebih baik, mengoptimalkan potensi diri dan orang lain terlepas dari apapun profesi kita, mantera atau incantation yang sungguh luar biasa apabila kita hayati dan kita pahami lalu kemudian kita commit untuk melakukannya. Tidak ada cara lain untuk melampaui diri, selain kemauan dan hasrat untuk terus berubah dan akhirnya berbuah. Lihat saja apa yang dihasilkan oleh Yamaha yang amat inovatif dalam setiap produk-produk yang dihasilkannya. “lampaui dirimu” pun sejalan dengan cita-cita Politik “Revolusi Mental” ala Jokowidodo untuk mengubah gestur Indonesia, hanya saja tantangan pasti selalu ada terutama bagi para pencibir. Jadi, mari kita ucapkan afirmasi ini sesering mungkin; pada saat anda akan tidur, pada saat anda bangun pagi #lampau dirimu.
Salam ; Tepenus

Senin, 25 Mei 2015

Menjadi Manajer yang Efektif dan Efisien



Dalam buku The One Minute Manager, kedua penulis (Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson) merangkum topik bahasan kita mengenai motivasi ini dalam sebuah ilustrasi yang amat menarik mengenai Manajer Satu Menit. Untuk menjadi manajer yang efektif dan dapat memotivasi anak buah untuk mencapai sasaran perusahaan, maka ada tiga hal yang harus dilakukan :

Pertama adalah membangkitkan inner motivation dari orang yang dipimpinnya dengan menetapkan berbagi misi atau sasaran yang akan dicapai. Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Para pemimpin yang inspiratif, akan menjadikan pompa semangat kerja bagi para bawahannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya. Sebagai contoh seperti kebanyakan perusahaan barat (Google, Facebook, Yahoo dll), sebagian besar karyawannya diberikan porsi saham di tempat perusahaannya bekerja. Hal ini tidak saja melatih tanggung jawab terhadap karyawan tersebut, tapi melatih kepemilikan perusahaan untuk menghasilkan profit yang berdampak pada keuntungan personalnya juga. Hal kedua dan ketiga yang perlu dilakukan oleh seorang manajer efektif adalah memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Bahkan dalam bukunya yang melegenda, Dale Carnegie (How to Win Friends and Influence People) menempatkan ini sebagai prisip pertama dan kedua dalam menangani manusia, yaitu: (1) jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan (2) berikan penghargaan yang jujur dan tulus. Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca, tetapi sangat haus akan pujian dan apresiasi. Tetapi kritik atau teguran yang tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang kita sampaikan tetapi cara menyampaikannya. Teguran yang tepat justru dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif.
Penelitian yang dilakukan dalam lima puluh tahun terakhir menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value). Banyak orang sepakat lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif untuk tempat meniti karir dan berkarya, sebagai salah satu faktor utama mengapa mereka mau bekerja dan menetap lama di perusahaan tersebut. Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja , dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).
Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan inspirasi dalam menjadi manajer yang produktif :
1)   Miliki target yang jelas, dengan memilikinya maka kita akan terpacu untuk mencapainya.Kemanapun nahkoda kapal mengarahkan kapalnya, semua bergantung kepada setiap keputusan yang diambil oleh sang Kapten. Baik itu buruk, atau baik. Tetapkan target secara jangka panjang (5-10 tahun) dan jangka pendek (1-5 tahun), dalam setiap kuartal perlu adanya review dan feedback dari masing-masing sub-koordinator agar segala pencapaian dapat termonitor dan terkontrol.
2)   Delegasikan tugas bila perlu. Ada beberapa tugas yang sifatnya rutinitas dan sebenarnya dapat dikerjakan oleh orang lain, maka delegasikan tugas tersebut pada karyawan yang memiliki kompentensi yang sesuai. Hal ini selain menambah nilai ilmu bagi orang tersebut juga mengurangi beban kerja untuk lebih terfokus pada pekerjaan yang lebih besar. Namun jangan mendelegasikan pekerjaan yang sifatnya pengambilan keputusan dan kebijakan, yang seharusnya anda sendiri yang menentukan. Setelah mendelegasikan, jangan lupa untuk mereview hasil pekerjaanya, karena setiap orang bisa saja tidak sebagus dengan hasil yang kita kerjakan sendiri, namun jangan lupa untuk memberikan apresiasi positif terhadap hasil kerjanya.
3)   Hindari konflik dengan bawahan. Sebisa mungkin jangan ada konflik dengan bawahan, segera selesaikan jika ada permasalahan yang terbawa berlarut-larut dalam waktu yang lama. Hal ini menjadikan kerja tidak efektif, pemborosan waktu dan mental. Jaga hubungan baik dengan bawahan, mereka juga manusia yang membutuhkan apresiasi dan kasih sayang terhadap pekerjaan yang menyita sebagian besar waktu dalam hidup mereka. **sumber :http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/17/tips-menjadi-manajer-yang-efektif-dan-efisien-365354.html

Tatakelola Koperasi Kredit (Credit Union Governance)





1.      Tata Kelola Eksternal
Semua lembaga keuangan, terlepas dari jenisnya, diharapkan mematuhi
standar dasar transparansi, audit dan pelaporan keuangan. Credit Union harus
mematuhi Standar kesehatan dan keamanan yang berlaku di Credit Union Internasional, Prinsip dan kerangka hukum dan peraturan nasional.
a.        Transparansi
§  Pengurus harus berkomitmen untuk mengikuti aturan, berkomunikasi secara jujur dan teratur mengenai berbagai kegiatan dengan para anggota, regulator & masyarakat umum yang dilandasi semangat pengungkapan penuh.
§  Laporan keuangan, sesuai dengan prinsip-prinsip accounting yang diterima secara umum, harus disampaikan kepada anggota dan masyarakat umum. 
b.       Kepatuhan
§  Memastikan bahwa CU memenuhi standar CU internasional untuk keamanan dan kesehatan dan sesuai standar industri (PEALRS)
§  Audit eksternal tahunan – 90 hari setelah setiap tahun fiskal
§  Hubungan audit harus sering diuji
§  Auditor berubah paling tidak setiap 3-5 tahun dengan suatu proses penawaran bersaing
§  Pengurus diharapkan patuh dengan ketentuan/undang-undang yang berlaku dan membangun kerjasama yang erat dengan pembuat kebijakan/regulasi (pemerintah)
c.       Akuntabilitas Publik
§  Penuh kesadaran akan tanggungjawabnya kepada struktur pemerintahan termasuk kepada para pembuat keputusan dan badan legislatif.
§  Harus peka terhadap bagaimana CU dipotret oleh media.
§  Peka terhadap isu-isu atau kejadian sosial ekonomi yang berkembang di masyarakat.
2.      Tata Kelola Internal
Tidak seperti perusahaan nirlaba, Credit Union ada untuk melayani anggotanya. Dengan demikian, Credit Union harus mengatasi lapisan tambahan dari pemerintahan yang berkaitan dengan demokrasi mereka, anggota terdorong secara alami. Ini mencakup komitmen untuk "satu anggota, satu suara," serta kepatuhan terhadap International Credit Union Prinsip Operasi dan peran majelis umum sebagai badan tertinggi.
a.       Struktur
§  Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan untuk memastikan partisipasi anggota yang tinggi.
§  Pengurus berjumlah ganjil, tidak kurang dari 5 orang dan tidak melampaui 9 orang.
§  Semua personil pengurus dibatasi maksimum 2 masa jabatan berturut-turut, dengan masing-masing jabatan 2-5 tahun.
§  Anggota CU yang patuh dengan standar tata kelola individual seharusnya dicalonkan menjadi calon pengurus.
§  Pengurus seharusnya membangun dialog dengan anggota pada Rapat Anggota Tahunan
b.       Kontinuitas (Keberlangsungan)
§  Pengurus harus menciptakan strategi-strategi untuk memelihara daya saing credit union .
§  Pengurus harus menciptakan rencana suksesi
§  Pengurus harus menyetujui menejemen resiko (risk management) dan rencana pemulihannya  (recovery management)
c.       Keseimbangan
§  Susunan pengurus mencerminkan kondisi demografis dan kebutuhan keuangan para anggotanya.
§  Personil Pengurus memperhatikan Kesetaraan Gender
§  Mencari kesimbangan antara berbagai kebijakan yang menguntungkan baik penabung dan peminjam
d.       Akuntabilitas
§  Pengurus harus memiliki kesadaran akan tanggungjawab pribadi (akuntabel) dalam tindakan dan siap menerima akibat-akibat dari tindakan tersebut .
§  Pengurus bertanggungjawab untuk membuat kebijakan dan memantau pelaksanaannya yang telah didelegasikan kepada Manajer.
§  Suatu keharusan untuk mencatat praktek-praktek akuntabilitas melalui AD/ART dan kebijakan.
Catatan: akuntabilitas: mengakui pentingnya tanggungjawab pribadi
3.      Tata Kelola Individual
Dalam rangka untuk melakukan tugas kolektif mereka, anggota dewan individu dan manajer memiliki kewajiban untuk menjaga etika melakukan dan profesionalisme dan berbicara dengan satu suara setelah keputusan Dewan telah dibuat. Anggota dewan juga diharapkan memiliki keterampilan dan teknis kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas mereka.
a.       Integritas
§  Menstandarkan Kode Etik (code of conduct)/Panduan Perilaku Pengurus, Pengawas dan Manajemen.
§  Pengurus & Manajer bukan seorang yang pernah melakukan tindakan kriminal atau memiliki catatan kebangkrutan usaha bisnis.
§  Pinjaman para Pengurus dan Pengawas serta Manajemen harus disetujui dan disyahkan oleh Rapat Pengurus dimana pemohon (pengurus, pengawas, manajemen) tidak memiliki hak suara atau tidak diikutkan dalam rapat tersebut.
§  Anggota keluarga atau kerabat dekat (yang ada di manajemen) sebaiknya tidak melayani transaksi dengan pengurus atau menejemen
§  Pengurus yang menunggak Simpanan yang diwajibkan dan Pinjaman segera diberhentikan dari kepengurusan.
§  Pengurus, Pengawas yang lalai menjalankan Tugas dan tanggungjawabnya segera mengajukan pengunduran diri dari jabatan.
b.       Kompetensi
§  Setiap Pengurus harus memiliki keterampilan khusus dalam bidang keuangan dan bisnis dan/atau sudut pandang yang terfokus pada kepentingan anggota
§  Semua anggota Pengurus sebaiknya memiliki:
o  Melek keuangan dasar/Membuat dan mempraktikkan ABK.
o  Memahami dan Mampu mengintepretasikan Laporan Keuangan.
    atau mempunyai komitmen untuk mendapatkan ketrampilan ini melalui pelatihan dan kursus.
c.       Komitmen
§  Berkeinginan dan dapat menyediakan waktu untuk CU.
§  Tidak hadir dalam rapat pengurus dapat diancam pemberhentian dari pengurus.
§  Personil Pengurus harus hormat kepada keputusan yang telah dibuat pengurus melalui Rapat.
§  Secara aktif mempromosikan semua kebijakan yang sudah dibuat, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. “Pengurus berbicara dengan satu suara”